“Exocet” Yordan: Petinju Kalimantan Barat Masuk 10 Besar Asia
PONTIANAK - Petinju asal Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Yohanes “Exocet” Yordan masuk sepuluh besar kelas bulu super tingkat Asia.
“Peringkat itu saya raih setelah mengalahkan mantan juara WBO Asia Michael Sigarlaki, Jumat (22/10/10) lalu,” kata Yohanes di Pontianak.
Ia mengatakan, dengan peringkat sepuluh besar untuk kelas bulu super tidak membuat dirinya berbangga diri.
“Setiap hari saya terus meningkatkan latihan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh saat bertanding dan latihan mental,” katanya.
Catatan prestasi Yohanes, pada ring tinju amatir telah melakukan 38 kali naik ring, sebanyak 36 kali menang, dua kali kalah, dan 17 kali menang KO. Sedangkan untuk ring tinju profesional, dia 18 kali bertanding, 16 kali menang (7 KOs), satu kalah kalah dan satu kali lagi seri.
“Tahun 2005-2006 untuk ring tinju amatir saya meraih gelar tinju terbaik dan anggota tim Indonesia 2006-2007,” katanya.
Berdasarkan pengalaman, kekalahan menyakitkan dialami ketika menghadapi petinju Filipina Ricky Sismundo dalam perebutan sabuk juara Youth Asia versi badan tinju dunia WBO yang digelar di Kota Pontianak. Yohanes hanya mampu bertahan di ronde ketiga dan kekalahan tersebut dikarenakan dia terbebankan dengan rekor lawan.
PONTIANAK - Petinju asal Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Yohanes “Exocet” Yordan masuk sepuluh besar kelas bulu super tingkat Asia.
“Peringkat itu saya raih setelah mengalahkan mantan juara WBO Asia Michael Sigarlaki, Jumat (22/10/10) lalu,” kata Yohanes di Pontianak.
Ia mengatakan, dengan peringkat sepuluh besar untuk kelas bulu super tidak membuat dirinya berbangga diri.
“Setiap hari saya terus meningkatkan latihan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh saat bertanding dan latihan mental,” katanya.
Catatan prestasi Yohanes, pada ring tinju amatir telah melakukan 38 kali naik ring, sebanyak 36 kali menang, dua kali kalah, dan 17 kali menang KO. Sedangkan untuk ring tinju profesional, dia 18 kali bertanding, 16 kali menang (7 KOs), satu kalah kalah dan satu kali lagi seri.
“Tahun 2005-2006 untuk ring tinju amatir saya meraih gelar tinju terbaik dan anggota tim Indonesia 2006-2007,” katanya.
Berdasarkan pengalaman, kekalahan menyakitkan dialami ketika menghadapi petinju Filipina Ricky Sismundo dalam perebutan sabuk juara Youth Asia versi badan tinju dunia WBO yang digelar di Kota Pontianak. Yohanes hanya mampu bertahan di ronde ketiga dan kekalahan tersebut dikarenakan dia terbebankan dengan rekor lawan.
Komentar
Posting Komentar
Bagi yang tidak memiliki account facebook di sini aja gan ^_^